Jumat, 23 Maret 2012

Teknologi Pembelajaran

Apa itu teknologi pembelajaran?


      Teknologi pembelajaran adalah studi untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan pengaturan proses dan sumber daya teknologi.



Kegunaannya?

      Dengan adanya teknologi ini, para pelajar akan dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang muncul dalam belajar. Mereka dapat mencari informasi melalui internet, televisi, radio, dan lain sebagainya. Hal ini akan memudahkan para pelajar untuk mecari sumber-sumber informasi sekaligus berinteraksi dengan sesama dan  kemudian dengan sendirinya akan menumbuhkan semangat para pelajar untuk lebih giat lagi belajar.


sumber: http://elearning.unesa.ac.id/myblog/marita-fadhilah/definisi-teknologi-pembelajaran-tahun-2004

Kamis, 22 Maret 2012

Joy Paulus Guilford


Nama Kelompok :


BIOGRAFI JOY PAULUS GUILFORD

Joy Paulus Guilford lahir pada tanggal 7 Maret 1897 di Marquette dan meninggal pada tanggal 26 November 1987 di Los Angeles.
Joy Paul Guilford adalah seorang psikolog Amerika yang meneliti tentang inteligen manusia termasuk perbedaan penting antara produksi konvergen dan divergen. Awalanya ia mengamati perbedaan kemampuan di antara anggota keluarganya sendiri pada masa ia kecil.
Ia mengembangkan pandangan Thurston LL yang mengatakan bahwa kecerdasan bisa digambarkan dalam parameter numerik tunggal dan mengusulkan bahwa tiga dimesi yang diperlukan untuk deskripsi akurat: operasi, konten dan produk sehingga Guilford ditolak oleh Charles Spearman. Guilford mendapat gelar sarjana dari University of Nebraska. Sementara di sekolah pascasarjana di Cornell University, 1919-1921, ia belajar di bawah Edward Titchener. Ia melakukan pengujian kecerdasan pada anak. Selama waktu di Cornell, ia juga menjabat sebagai direktur klinik psikologis universitas.
Dari tahun 1927 sampai 1928, Guilford bekerja di University of Kansas, setelah itu ia menjadi Associate Professor di University of Nebraska. Pada tahun 1940 ia diangkat seorang profesor psikologi di University of Southern California di mana ia tinggal sampai 1967.
Selama Perang Dunia II , Guilford bekerja untuk Unit Penelitian Angkatan Udara Amerika Serikat psikologis, sebagai Direktur Riset Psikologi di Pangkalan Tentara Santa Ana Air. Ia membentuk Proyek Aptitude di University of Southern California, dan bekerja pada seleksi dan peringkat trainee aircrew. Setelah perang Guilford terus bekerja pada tes kecerdasan dengan fokus terutama pada berpikir divergen dan kreativitas . Ia mendesain berbagai tes yang mengukur berpikir kreatif. Guilford pensiun dari mengajar pada tahun 1967 tetapi terus menulis dan mempublikasikan.

TEORI JOY PAULUS GUILFORD

Guilford melakukan penelitian tentang kreativitas dengan meneliti tentang orang-orang genius pada tahun 1869. Ia mencoba memahami cara kerja fungsi mental para pemimpin dan tokoh – tokoh yang berhasil mengetengahkan ide-idecemerlang.Penelitiannya dianggap sebagai sumbangan yang sangat penting dalam upaya para ahli memahami kreativitas meski tidak berhasil secara penuh untuk menciptakan teori dan definisi yang mantap tentang hal. Guilford mengeluarkan satu model untuk menjelaskan kreativitas manusia bernama Model Struktur Intelek tentang berpikir konvergen dan divergen.
Konvergen adalah cara berpikir untuk memberikan satu-satunya jawaban yang benar sedangkan berpikir divergen adalah pemikiran yang memberikanserangkaian alternatif jawaban yang beraneka ragam. Ia kemudian berpikir divergen dikaitkan dengan kreativitas penunjukan itu beberapa karakteristik:
1.      kelancaran (kemampuan untuk menghasilkan sejumlah besar ide-ide atau solusi masalah dalam waktu singkat);
2.      fleksibilitas (kemampuan untuk secara bersamaan mengusulkan berbagai pendekatan untuk masalah tertentu);
3.      orisinalitas (kemampuan untuk memproduksi baru, ide-ide asli);
4.      elaborasi (kemampuan untuk melakukan sistematisasi dan mengatur rincian ide di kepala dan membawanya keluar).
Guilford percaya bahwa standar tes kecerdasan tidak mendukung berpikir divergen, bekerja lebih baik bagi pemikir konvergen.
Model struktur intelektual (SI) diilustrasikan oleh Guilford dalam bentuk sebuah kubus dengan masing-masing dimensi mewakili faktor-faktor intelektual yang bersesuaian satu sama lain.





Dimensi-dimensi tersebut ialah:
a.     Dimensi Konten
Dimensi ini mencakup bidang yang luas informasi dalam operasi yang diterapkan. Ini dibagi menjadi empat kategori, kemudian lima ketika auditori dan visual dipisahkan:
1.      Figural
Informasi yang non-verbal atau bergambar. Kemudian dibagi menjadi:
a.       Auditory - Informasi dirasakan melalui pendengaran.
b.      Visual - Informasi dirasakan melalui melihat.
2.      Simbolik
 Informasi dianggap sebagai simbol atau tanda-tanda yang tidak memiliki makna sendiri, misalnya, angka Arab atau huruf dari alfabet.
3.      Semantic
Informasi yang dirasakan dalam kata atau kalimat, baik secara lisan, tertulis, atau diam-diam dalam pikiran seseorang.
4.      Perilaku 
Informasi dianggap sebagai tindakan individu atau individu.

b.   Dimensi Produk
Seperti namanya dimensi ini berisi hasil penerapan operasi tertentu untuk isi tertentu. Ada enam jenis produk yaitu:
1.      Unit : Merupakan satu item informasi
2.      Kelas : Satu set item yang berbagi beberapa atribut.
3.      Hubungan : Merupakan koneksi antara item atau variabel; mungkin terkait sebagai bertentangan atau dalam asosiasi, urutan, atau analogi.
4.      Sistem : Sebuah organisasi item atau jaringan dengan bagian-bagian berinteraksi.
5.      Transformasi : Perubahan perspektif, konversi, atau mutasi ke pengetahuan; seperti membalik urutan huruf dalam sebuah kata.
6.        Implikasi : Prediksi, kesimpulan, konsekuensi, atau antisipasi pengetahuan.


c.       Dimensi Operasi
Terdiri dari 5 jenis yaitu :
1.      Kognisi : Kemampuan untuk mengerti, memahami, menemukan, dan menjadi sadar.
2.      Memori : Kemampuan untuk mengkodekan informasi dan informasi ingat. Kemudian dibagi menjadi:
·         Rekaman Memori - Kemampuan untuk mengkodekan informasi.
·         Memori Retensi - Kemampuan untuk mengingat informasi.
3.      Berbeda Produksi : Proses menghasilkan beberapa solusi untuk masalah
4.      Produksi Konvergen : Proses menyimpulkan solusi tunggal untuk masalah.
5.      Evaluasi : Proses menilai apakah jawaban yang akurat, konsisten, atau valid.


sumber : http://www.scribd.com/doc/55250755/Inteligensi-dBy-rirn

Jumat, 16 Maret 2012

Media Pembelajaran

Apa itu media pembelajaran?

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran/pelatihan.
Sedangkan menurut Briggs (1997) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Association (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.

Media apa yang paling sering digunakan oleh masyarakat sekarang ini?

Menurut saya, seperti yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat lebih cenderung menggunakan media internet dalam hal mencari informasi. Baik itu melalui e-learning, blog, maupun bertukar informasi melalui email dan sebagainya. Misalnya pada anak kuliahan seperti kita ini, kita cenderung untuk mencari informasi tentang tugas yang diberikan dosen kepada kita melalui internet. Hal ini mungkin dikarenakan dengan menggunakan internet, semuanya akan menjadi lebih simple. Misalnya nih kita mau mencari infomasi tentang “Psikologi Pendidikan”, kita bisa menemukannya dengan mudah, yaitu hanya mencarinya di google dengan cara mengetikkan kata “Psikologi Pendidikan”. Kita akan melihat banyak sumber-sumber ataupun referensi-referensi yang muncul yang berhubungan dengan Psikologi pendidikan. Hal ini memudahkan kita untuk mencari informasi ataupun data kapanpun, dimanapun dan dengan waktu yang singkat. Kita juga bisa bertukar pendapat dengan teman-teman kita menggunakan e-mail. Tapi, jika ada kelebihan pastilah juga ada kekurangan dari media pembelajaran menggunakan internet. Terkadang kita tidak dapat mengetahui, apakah sumber tersebut benar-benar akurat atau tidak.

Sabtu, 10 Maret 2012

Psikologi Pendidikan


Mahasiswa Psikologi Pendidikan dan Blognya ?

Nama Kelompok :



Psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari, mengkaji perilaku individu, kelompok dan sosial dalam situasi pendidikan. Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan formal. Karena konsentrasinya pada persoalan belajar, yakni persoalan-persoalan yang senantiasa melekat pada subjek didik, maka konsumen utama psikologi pendidikan ini pada umumnya adalah pada pendidik. Mereka memang dituntut untuk menguasai bidang ilmu ini agar mereka, dalam menjalankan fungsinya, dapat menciptakan kondisi-kondisi yang memiliki daya dorong yang besar terhadap berlangsungnya tindakan-tindakan belajar secara efektif.
Dalam perkembangannya, pendidikan mulai tidak bisa dilespaskan dengan teknologi yang makin hari makin berkembang, sampai terkadang tidak bisa satu persatu kita ikuti. Cara belajar dan pembelajarannya pun sudah makin berkembang, yang awalnya belajar itu identik dengan tatap muka didalam kelas berubah melalui media elektronik atau yang sering disebut e-learning (dalam hal ini blog dan email). Penting atau tidak sih mahasiswa belajar melalui media elektronik ? penting atau tidaknya mungkin itu subjektif. Tapi segala sesuatu yang dibuat pasti memilki dampak positif dan dampak negatif.
Secara ringkas akan dipaparkan  dampak positif dan dampak negative dari kepemilkikan blog dan email bagi mahasiswa.

:) Dampak Positif
-  Dengan adanya blog yang dimiliki oleh mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Psikologi Pendidikan, akan mempermudah proses belajar apabila dosen tidak bisa masuk ke kelas.
-   Membantu mahasiswa untuk menjadi kreatif, yaitu dengan mengembangkan imajinasi mereka untuk mengisi blog tersebut
-   Mahasiswa menjadi tidak gagap teknologi, seperti yang kita ketahui di Indonesia khususnya di Medan sudah ada beberapa sekolah yang menggunakan E-learning. Sebagai mahasiswa harusnya kita juga sudah menggunakannya .
-   Mahasiswa juga dapat mengekspresikan diri melalui blog tersebut yang dapat mencerminkan siapa diri mereka.
-    Tugas- tugas mahasiswa yang di posting ke blog, merupakan salah satu carapaperless (  hemat kertas ) yang berarti mengurangi global warming.
-    Mahasiswa juga lebih bisa bersosialisai dengan teman-teman yang ada di blog mereka, contohnya bertukar informasi yang sedang In, dll.


:( Dampak Negatif
-     Penggunaan blog ini akan sulit bagi mahasiswa yang tidak memilki komputer atau laptop, mereka harus pergi ke warnet untuk mengakses blog tersebut.
-  Terkadang jaringan pada Modem tidak selalu bagus. Hal ini juga bisa menyulitkan mahaiswa dalam penggunaan blog tersebut.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan, bahwa penggunaan blog bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Psikologi Pendidikan memilki lebih banyak dampak positif daripada dampak negatif dan akan lebih baik lagi jika adanya komunikasi atau interaksi yang baik antara mahasiswa dan dosen dalamm penggunaan blog ini.